Kamis, 14 April 2016

PRAKATA KITAB "AWAL MENUJU AKHIR"


                                                            KATA PENGANTAR

         Bismillahi rahmani rahimi
        Dengan kebenaran Dzat Al Haq Rabb Tuhan seru segalian alam, kami memohon redha kepada Nya, selaku Dzat yang empunya diri, semoga goresan tangan manusia daif  dan lemah ini dapat bermanfaat bagi saudara kami mukmin sejagad amin. Dalam upaya kita mencapai makam redha Allah dan RasulNya, serta dalam rangka membumikan ilmu makrifatullah, mengungkap jati diri kita yang sebenar-benarnya dan menemukan hakikat dari kebenaran sejati. Dengan Allah kami redhai tulisan yang berjudul " AWAL MENUJU AKHIR " menjadi peganggan manusia sealam ini..Amin ya rabbil alamina..





                                                                                                                 Padang,23 November 2009

                                                                                                                              Khatib Muda

                                                   

                                                                                BAB I

                                                                                AWAL

         Ilmu makrifatullah adalah ilmu Allah SWT yang paling tinggi, dapat dikuasai dan dipahami oleh manusia, jin  dan alam ini. Makrifatullah berasal dari kata makrifat dan Allah. Makrifat artinya mengetahui,memahami atau mengenal, dan Allah adalah nama yang paling agung dan mulia dari sekalian banyak nama Dzat Tuhan kita yang telah dibocorkan atau boleh diketahui oleh alam ini beserta segalian makhlukNya. Jadi kalau demikian ilmu makrifatullah adalah atau dapat diartikan dengan ilmu yang paling tinggi yang dapat dikuasai dan dipahami ataupun diselami oleh manusia dan alam dalam rangka memakrifati dirinya dengan Dzat Tuhan yang empunya diri. Firmannya dalam Al Qur'an surat ( 6 : 122)

   Dengan makrifatullah manusia akan dapat mengeluarkan dirinya dari kekafiran,kekufuran,kegelapan,kebododan serta kejahilan kepada cahaya hidayah Illahiyah yang gilang gemilang. Hanya dengan jalan makrifatullah manusia dapat mengungkap rahasia kebenaran sejati,mengenal diri, mengenal Dzat yang empunya diri dan menduduki makam redha Allah dan RasulNya.Serta memulangkan amanah yang dipikulnya kepada Dzat penanggung amanah dan segala rahasia.
             Ilmu makrifatullah telah menjadi amalan rahasia mulai dari zaman azali,,zaman noktah awal takala nur muhammad tajali, dan asal muasal segalian yang wujud. Begitu juga ilmu makrifatulah telah menjadi peganggan rahasia dan amalan para rasul dan nabi, mulai dari nabi Allah Adam AS sampai kepada junjungan kita penghulu segalian nabi dan rasul,imam dari segalian alam, habibullah kekasih tuhan, hamba sebaik-baiknya hamba saidina wa maulana Muhammad al Mustafa Rasullah SAW. Ilmu makrifatullah juga telah menjadi amalan rahasia para wali-wali Allah,Arifbillah,sidhkin dan orang-orang shaleh. Dengan Allah penulis katakan ,dan pastikan bahwa ilmu makrifatullah akan tetap jadi pegangan nomor wahid atau satu sampai alam ini digulung dan tutup bukukan oleh Dzat Tuhan kita yang telah . membentangkannya.
             Rahasia besar tentang ilmu makrifatullah ini telah terungkap dimalam miraj Baginda Nabi yang mulia. Syeikh Maulana Nazim Adil Al Haqqani An Naqsabandyah terangkan :
ketika nabi SAW sedang naik (miraj) kehadirat Illahiyah, Allah membukakan seluruh kasyaf kepada beliau, takala itu Baginda Nabi mendengar suara seorang manusia . Suara itu adalah suara dari seorang teman dan sahabat terdekatnya, Abu Bakar Sidiq RA .Nabi SAW diperintahkan oleh Allah SWT untuk memerintahkan Abu Bakar As Sidiq untuk memanggil seluruh wali-wali Naqsabandi yang empat puluah,
yang 313 , yang 7007, beserta seluruh pengikut dan murid mereka, kehadirat Illahiyah. semuanya untuk menerima cahaya dan barokah yang istimewa,pentalkinan ilmu makrifatullah kepada sekalian ruh para aulia, wali-wali Allah, Arifbillah,Sidkhin,orang orang zuhud, dan orang-orang shaleh beserta pengikut dan muridnya.
          Selanjutnya Allah SWT memerintahkan Nabi SAW yang kemudian memerintahkan Abu Bakar As Sidiq untuk memanggil 124.000 wali dari 40 tariqah lainnya, beserta murid-murid mereka untuk diberi cahaya dan barokah di hadirat Illahiyah. Seluruh syeikh dan muridnya hadir pada pertemuan yang mulia dan penuh barokah itu. Allah SWT kemudian  menyuruh Baginda Nabi SAW untuk melihat mereka dengan kekuatan dan cahaya kenabiannya dan untuk mengangkat mereka semua ke makam sidkhin yang terpercaya dan yang benar. Kemudian Allah SWT mewahyukan kepada Baginda Rasullah untuk menyatakan kepada seluruh aulia dan murid-muridnya bahwa mereka akan menjadi bintang gemintang yang berkilau diantara manusia, untuk menyebar cahaya yang telah diberikan Illahiyah keseluruh manusia dipermukaan Bumi. Ditangan para wali lah luka-luka manusia akan disembuhkan , baik luka luar maupun luka dalam . wali-wali ini akan mampu membawa seluruh umat dan seluruh makhluk ciptaan tampa kelelahan. Setiap orang diantara para wali adalah gaus ( pemberi syafaat tertinggi) pada zamannya.Mereka semua dipanggil lewat ruh-ruh mereka dari alam arwah, kemudian Abu Bakar diperintahkan pula untuk memanggil 7007 wali Naqsabandi , kemudian Nabi SAW memanggil 124.000 nabi-nabi. Abu Bakar dengan perintah Nabi SAW memanggil para grand syeikh dan para murid dan pengikut-pengikutnya untuk hadir secara spiritual, kemudian Abu Bakar memerintahkan para syeikh untuk mengambil tangan-tangan murid mereka untuk menerima ba'yah. Abu Bakar menaruh tangannya diatas tangan-tangan mereka semua, dan kemudian Muhammad SAW menaruh tangannya diatas tangan-tangan mereka semua dan kemudian juga Allah SWT meletakan tanganNya, tangan kekuasaan (Quadrat) diatas mereka semua. Dan Allah oleh diriNya sendiri, menaruh dilidah setiap orang yang hadir bacaan dzikirNya. Dan Allah SWT memerintahkan nabi untuk memerintahkan Abu Bakar untuk menyuruh para syeikh dan murid-muridnya untuk melafazkan apa yang mereka dengar dari suara qudrati . Semua mereka yang hadir mengikuti syeikhnya , para syeikh itu juga mengikuti apa yang mereka dengar dari Nabi SAW yang juga melafazkannya , kemudian Allah SWT mengajarkan rahasia dari dzikir , yang dikenal dengan nama "khatam khwajanggan" kepada Abdul Khalik al Ghujdawani yang memimpin dzikir pertama diantara para wali dalam tariqah ini. Nabi SAW memberitahukan kepada Abu Bakar bahwa Abdul Khalik Al gujdawani adalah pemimpin dari qatam khwanjanggan. Setiap mereka yang hadir mendapat kehormatan menerima cahaya dan rahasia dari khwanjangan Abdul khalik al Gujdawani dihadirat para wali, dihadirat Abu Bakar, dihadir Nabi SAW, dihadirat Illahiyah Dzat Tuhan yang empuNya diri.
         Jalur transimisi ini dikenal dengan nama sebagai anak-anak Abu Bakar dan beliau ( Abu Bakar) dikenal sebagai bapak sanad emas ini.Yang kelak sanad emas inilah yang kita kenal dengan nama Naqsabandi.Itulah salah ssatu rahasia besar yang pernah diungkap, yang semuanya hanya dapat diperoleh
melalui pencerahan makrifatullah. Saudaraku demikian hebat dan mulia serta spektakuler ilmu makrifatullah, oleh karena itu sudah pasti tidak semua orang yang dapat memahaminya. Seorang mukmin yang ingin bergabung kedalam jalan thariqah nakhsabandiyah memerlukan modal dasar yang kokoh sebagai modal awal perjalanan panjang mencari redha ALLAH dan Rasulnya. paling tidak bagi seorang mukmin yang telah menempuh jalan salik membutuhkan 7 pilar dasar sebelum memasuki jalan nakhsabandi. Adapun 7 pilar dasar itu telah diterngkan oleh guru kami yang mulia sayyidi syech Tengku Abdurrahman. Adapun pilar itu dikenal dengan istilah 7 T yang terdiri dari:

1. Tekun.
Tekun dalam kaca mata ilmu makhrifatullah diartikan dengan kesungguh-sungguhan seorang salik atau murid untuk melatih diri lahir bathin dalam usahanya yang sebenar-benarnya untik mencapai redha Allah SWT. Ketekunan seorang salik amat dibutuhkan dalam perjalanan mencari redha Allah dan rasul. Sesuai dengan firmanNya Q.S. Ar-ra'dum ayat : 11s